LEBARAN 2015 DI DURI

                                                  Ke Rumah Mertua

Tak terasa bulan puasa sudah mau berakhir. Saya tanya sama suami apakah kami mudik atau tidak. Suami bilang kami mudik. Dia rindu masakan ibunya. Mertua saya memang paling jago masak. Sudah menjadi takdir wanita minang kali ya, masakannya pasti enak. Hehehhe

Suami menunjuk perusahaan putra pelangi sebagai transpor kami menuju rumah mertua. Suami belum berani bawa mobil untuk perjalanan yang cukup jauh itu. Saya pun belum bisa bisa nyetir. Ga berani. Entah kemana darah pembalap yang dulu ada dibadan ini. Sepertinya sudah pupus semua. Lagian anak anak tidak begitu tahan naik kenderaan. Pengalaman waktu tahun baru 2014 kami naik mobil ke kampung mama dan ayah, waktu mau pulang anak saya yang sulung nangis menjerit jerit minta naik becak mesin balik ke medan. Dia sudah merasa bosan bolak balik muntah. Dengan alasan itulah kami lebih memilih naik bus malam.
 Bus putra pelangi sangat nyaman, tapi mungkin kondisi kami kurang fit. Kami semua mabok. Melihat kondisi ini, saya memutuskan untuk pulang ke medan nanti dengan pesawat. Sesampainya dirumah mertua,saya langsung booking tiket pulang setelah bertanya sebelumnya kepada suami tanggal kepulangan kami.

Waktu di duri,kami sempat jalan jalan ke kompleks chevron. Ada taman bermain anak anak disana. Saya juga curi curi waktu menjajal pasar duri yang kebetulan tidak begitu jauh dari rumah mertua saya.

Selama dirumah mertua,tugas rumah tangga yang biasa jadi aktivitas saya tidak lagi saya lakoni. Cuti sejenak. Maklumlah menantu kesayangan...jangan pada ngiri ya... Masakan mertua saya memang lezat. Mirip masakan resto garuda,bahkan lebih enak.Walau berumur hampir 80tahun,mertua saya masih lincah memainkan jari jemarinya didapur sehingga menghasilkan masakan yang tiada duanya dilidah saya.

Setelah melepas rindu beberapa hari, kami pun balik ke medan. Karena kami balik memakai moda transportasi udara, maka kami harus menuju pekanbaru. Ada sih bandara satu lagi yang dekat. Yaitu bandara dumai yang hanya berjarak sekitar 1 jam dari duri. Tapi di dumai belum ada pesawat menuju medan,makanya harus melalui bandara pekan baru. Mudah mudahan segeralah ada pesawat dari dumai ke medan. Amin.

Perjalanan dari duri ke pekan baru memakan waktu 3 jam. Jalannya bagus. Tapi tetap anakku yang sulung mabok juga. Sesampainya di bandara,kami langsung mencari arena permainan anak untuk menghilangkan penat anak anak sebelum naik ke pesawat.

Bandara sultan syarif kasim II bandara yang kecil. Waiting room aja sampai ga muat menampung penumpang yang membludak. Tapi fasilitasnya oke dibanding bandara polonia dulu.

Setelah menunggu beberapa saat kami akhirnya terbang juga. Maskapai dengan directflight pekan baru medan cuma di awaki oleh maskapai singa merah alias lion air. Dulu sempat ada maskapainya atok Tony,tapi karena sepi peminat, atok Tony menutup penerbangannya.

Sekitar 1 jam terbang dari pekan baru menuju medan. Saat terbang ada cuaca buruk, saya seperti biasa bertasbih dan kadang kadang memekik Allahuakbar. Walau dah sering naik pesawat, tapi kalau lagi kena cuaca buruk,masih takut juga.

Setelah sampai bandara,kami langsung naik damri. Karena anak saya yang sulung tak mau lagi naik mobil. Naik damri sampai ke terminal amplas,lalu sambung becak mesin menuju rumah. Akhirnya sekitar jam 9 malam kami sampai dirumah dengan selamat. Alhamdulillah.










BARANG HASIL BURUAN








Per pcs hanya 80ribu saja. Kualitas terjamin




No comments:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar Dengan Bijak